- Harga emas mengalami konsolidasi di atas $1.920,00 jelang data inflasi AS.
- Sentimen risiko secara umum masih negatif karena The Fed akan melanjutkan pengetatan kebijakannya.
- Jika inflasi AS kembali naik bisa menaikkan keyakinan naiknya suku bunga the Fed
Harga emas (XAU/USD) mengalami konsolidasi setelah terkoreksi dari level tertinggi mingguan $1.935,00. Pelaku pasar mengalihkan fokus mereka ke Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat setelah dampak laporan Nonfarm Payrolls (NFP).
Analis di Well Fargo memperkirakan pasar tenaga kerja yang sangat tangguh telah membantu menjaga ekonomi Amerika Serikat berkembang pada kecepatan yang moderat meskipun masih ada kekhawatiran tentang resesi.
Namun, bahkan di tengah pasokan tenaga kerja yang akan datang dan permintaan tenaga kerja yang secara bertahap mendingin, bukti masih menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih terlalu ketat untuk konsisten dengan inflasi 2%.
Sementara itu, kontrak berjangka S&P500 telah memulihkan penurunan sesi sebelumnya, menggambarkan pemulihan selera risiko para pelaku pasar. Profil risiko keseluruhan masih negatif karena Federal Reserve (Fed) akan melanjutkan pengetatan kebijakannya dan akan mendorong suku bunga menjadi 5,25-5,50%.
Pelaku pasar harus mencatat bahwa ketua Fed Jerome Powell melewatkan kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan moneter bulan Juni.
Indeks Dolar AS (DXY) telah pulih setelah turun mendekati 102,30 menjelang data inflasi AS. Sesuai konsensus, CPI utama bulanan meningkat pada laju yang lebih tinggi sebesar 0,3% vs. laju sebelumnya sebesar 0,1%. Inflasi utama tahunan diperkirakan akan melemah menjadi 3,1% terhadap rilis sebelumnya sebesar 4,0%. Penurunan harga bensin telah memperlambat inflasi utama, namun, fokus utamanya akan tertuju pada data inflasi inti.