EMAS KONSOLIDASI, FOKUS DATA INFLASI AS

  • Harga emas rebound dari penurunan tajam di sesi sebelumnya
  • Pelemahan US dollar memberikan dukungan bagi harga emas
  • Ketidakstabilan keuangan AS lebih lanjut, yang memperbesar risiko resesi AS masih menopang emas sebagai safe haven
Berita+Fundamental+Komoditi+Emas

Harga emas naik tipis di awal minggu karena dolar melemah dan risiko ekonomi, sementara pelaku pasar bersiap untuk data inflasi AS untuk mengukur jalur kebijakan Federal Reserve.

Emas spot naik 0,3% menjadi $2.022,52 per ons. Emas berjangka AS naik 0,25% menjadi $2.029,70.

Indeks dolar turun sedikit, membuat bullion lebih menarik bagi pembeli luar negeri.

“Emas tetap didukung karena pasar masih mewaspadai ketidakstabilan keuangan AS lebih lanjut, yang hanya akan memperbesar risiko resesi AS. Jika krisis di antara bank-bank regional kembali menjadi sorotan, hal itu dapat memicu langkah lain untuk aset safe-haven ini,” kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

Pelaku pasar masih berpegang pada spekulasi bahwa Fed pada akhirnya akan menurunkan suku bunga akhir tahun ini, mendukung emas dengan imbal hasil nol, tambah Tan.

Kekhawatiran seputar sektor perbankan sejak jatuhnya Silicon Valley Bank yang berbasis di AS mempercepat pelarian ke aset safe-haven, membantu emas membukukan kenaikan bulanan di bulan April.

Terlepas dari data indeks harga konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pada hari Rabu, para pedagang juga memantau perkembangan seputar sektor perbankan dan plafon utang negara tersebut.

Pembacaan inflasi minggu ini juga akan mengikuti data yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS dipercepat pada bulan April, yang juga mendukung spekulasi bahwa Fed mungkin terpaksa mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dan memicu penurunan tajam pada emas pada hari Jumat.