- Harga emas berada di bawah tekanan bearish ditengah penguatan US dollar
- Pertumbuhan GDP AS kuartal pertama direvisi lebih tinggi menjadi 1,3%.
- Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun naik lebih dari 1% mendekati 3,8% ikut menekan harga emas
Harga emas mengalami tekanan jual dan turun ke level terendah sejak akhir Maret sedikit di bawah $1.945 sebelum melakukan rebound.
Biro Analisis Ekonomi AS mengumumkan bahwa mereka merevisi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan untuk kuartal pertama menjadi 1,3% dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,1%.
Selain itu, laporan mingguan Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan bahwa ada 229.000 klaim awal untuk tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 20 Mei, jauh lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 245.000.
Didorong oleh rilis data ekonomi makro yang optimis, imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun naik hampir 1% dan mencapai 3,8% untuk pertama kalinya sejak minggu kedua bulan Maret, membebani XAU/USD.
Menurut CME Group FedWatch Tool, pasar saat ini menilai probabilitas kurang dari 60% dari Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah pada bulan Juni, dibandingkan dengan hampir 80% awal pekan ini.
Pelaku pasar juga akan terus mencermati perkembangan baru seputar negosiasi batas utang yang mendekati deadline.