Berita Emas Hari Ini: Ketegangan di Timur Tengah Dorong Emas Tertinggi 2,5 Bulan

  • Emas naik mendekati level tertinggi 2,5 bulan karena kekhawatiran konflik Israel-Hamas yang meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven.
  • Kemungkinan puncak suku bunga AS juga membuat pelaku pasar merasa bahwa emas bisa menjadi aset safe haven yang sangat kuat
  • Pidato Powell di Economic Club of New York mendapat perhatian menyusul komentar dovish baru-baru ini dari beberapa pejabat Fed

Berita+Fundamental+Komoditi+Emas

Berita Emas Hari Ini – Emas naik tipis mendekati level tertinggi 2,5 bulan karena kekhawatiran akan eskalasi konflik Israel-Hamas yang membuat permintaan terhadap aset-aset safe-haven masih tinggi, dengan fokus juga pada pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell.

Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $1,950.29 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 1 Agustus di sesi sebelumnya. Emas berjangka AS turun 0,3% menjadi $1,962.10.

Penembusan di atas harga emas batangan $1.960-$1.950 “akan mengirimkan sinyal positif yang sangat kuat, (dengan) pasar takut dengan apa yang terjadi di Gaza dan Israel,” kata Carlo Alberto De Casa, analis pasar di Kinenis Money.

Selain itu, kemungkinan puncak suku bunga AS juga membuat investor merasa bahwa emas “bisa menjadi aset safe haven yang sangat kuat,” kata De Casa.

Menurut analis teknis Reuters Wang Tao, emas dapat menguji ulang resistensi $1.964 per ounce, penembusan di atasnya dapat menyebabkan kenaikan ke kisaran $1.972-$1.985.

Permintaan safe-haven sejak awal konflik Timur Tengah telah mendorong kenaikan harga emas hampir $120 per ounce.

“Ketahanan emas dalam menghadapi kenaikan imbal hasil dan rebound dolar AS, terutama selama beberapa hari terakhir, benar-benar merupakan bukti latar belakang geopolitik,” kata Ilya Spivak, kepala makro global di Tastylive.

Fokus pasar juga tertuju pada pidato Powell di Economic Club of New York untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai jalur suku bunga menyusul komentar dovish baru-baru ini dari beberapa pejabat Fed.

Sumber : Berita Emas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *